Sejenak saya larut dalam rasa mangkel
dan galau luar biasa. Untung saya masih waras, masih bisa berpikir
rasional dengan cara berangkat ke galeri operator penyedia layanan kartu
SIM. Saya minta agar sang operator segera memblokir nomor yang selama
ini saya gunakan lalu mengalihkan nomor itu ke kartu baru.
Seandainya terus menerus larut dalam
kesedihan, mungkin saya tak bisa berpikir secara proporsional dan
rasional. Akibatnya, kawan-kawan lama saya akan menemui kesulitan saat
menghubungi saya lewat hapenya.
Hikmah yang bisa saya tarik dari
peristiwa tersebut adalah tentang arti sebuah kehilangan. Kita memang
harus siap kehilangan sesuatu yang kita sukai, sesuatu yang kita cintai.
Termasuk di dalamnya adalah hilangnya cinta dan kasih sayang pasangan
hidup kita.
Kita pun harus siap bila dia pindah ke
lain hati. Akan ada sejumlah alasan yang menyebabkan dia berbuat hal
menyakitkan itu. Dia bisa menyiapkan sederet argumen untuk menangkis
segala serangan yang menyudutkan dirinya. Dia sudah siap dengan jawaban
atas pertanyaan mengapa dia meninggalkanmu?
Ya, kita harus siapkan mental sejak
pertama berkenalan dengannya. Sehingga, ketika dia meninggalkanmu,
sakitnya gak parah-parah amat. Hidup memang penuh dinamika. Kadang
datangnya peristiwa tidak disangka-sangka. Apakah itu peristiwa
menyenangkan maupun yang menyakitkan sekalipun.
Sebagaian dari sobat-sobat kita telah
mengambil cara-cara tragis pascaterluka hatinya akibat perpisahan.
Sesungguhnya mereka sangat tidak siap menerima kenyataan tersebut.
Selama bertahun-tahun dininabobokan oleh kesenangan dan harapan. Namun,
semua jalinan cinta itu akhirnya pupus sudah hingga tandas; tidak
berbekas sama sekali. Mereka merasa tidak siap dengan kenyataan pahit
ini.
Roda kehidupan bisa berputar ke arah
yang menyenangkan dan di lain hari akan bergeser menuju arah penuh
ketidaknyamanan. Kita harus selalu siap menghadapi itu semua. Tuhan juga
sudah memaktubkannya di dalam kitab suci bahwa di dunia ini tidak ada
yang abadi.
Jangan kaget dengan segala perubahan
ini. Siapkan mentalmu dari sekarang. Bersiaplah menghadapi hal dan
peristiwa yang tak sesuai dengan harapan kita. Camkan baik-baik dalam
sanubarimu yang paling dalam, bahwa malam berpasangan denga siang,
lelaki berpasangan dengan perempuan, dan di mana ada pertemuan pasti
akan ada perpisahan.
Kita harus siap jatuh tapi untuk bangkit
kembali. Bukan terus terpuruk dalam kesedihan berkepanjangan. Apa yang
kita miliki hari ini adalah titipan semata. Kita harus siap kehilangan
itu semua. Kita harus siap kehilangan harta, jabatan, fasilitas,
termasuk kehilangan cinta suci si CUNUL.
0 komentar:
Posting Komentar